Selasa, 11 Oktober 2011

Inilah Mitos Seputar Membayar Utang Tidur

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidur adalah salah satu cara istirahat yang paling baik karena saat tidur, kita bisa mengembalikan seluruh fungsi organ tubuh. Namun, tidak semua orang bisa tidur dengan "benar", dan bangun dalam keadaan bugar keesokan paginya.
Lalu apa sih penyebabnya? Hal ini disebabkan kita seringkali salah mengartikan mitos-mitos tentang tidur, khususnya dalam hal membayar "utang" tidur akibat kurangnya jatah tidur sebelumnya. Ini beberapa di antaranya:

1. Tidur kurang dari 1 jam per hari tidak mempengaruhi aktivitas Anda.
Hal ini adalah mitos. Anda mungkin tidak akan merasa mengantuk di siang hari. Namun kurangnya waktu tidur bisa mempengaruhi kemampuan Anda untuk berpikir jernih dan merespons dengan cepat. Kurang tidur juga bisa mengganggu kesehatan jantung, keseimbangan energi, dan kemampuan untuk melawan infeksi penyakit.

2. Tubuh Anda bisa beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan jam tidur.
Sebagian besar orang merasa tubuhnya bisa mengatur ulang jam biologis mereka untuk tidur hanya dalam waktu 1-2 jam saja. Akibatnya, dalam beberapa hari kemudian Anda harus "membayar" waktu tidur itu, dan butuh waktu untuk menyesuaikan diri untuk kembali tidur normal lebih dari seminggu.

3. Tidur malam lebih lama bisa menghilangkan kelelahan di siang hari.
Anda tak hanya membutuhkan waktu tidur yang cukup, tapi kualitas tidur yang baik. Beberapa orang bisa tidur 8-9 jam setiap malamnya, tetapi mereka tetap tidak merasa cukup istirahat ketika bangun. Hal ini disebabkan karena kualitas tidur yang rendah.

4. Anda bisa mengganti waktu tidur lebih banyak.
Bekerja lembur dalam seminggu hingga kekurangan waktu tidur kadang membuat Anda berpikir untuk menggantinya di akhir pekan. Meskipun pola tidur akan sangat membantu meringankan utang tidur, namun hal ini tidak akan membuat Anda benar-benar bisa mendapatkan tidur yang berkualitas. Balas dendam waktu tidur ini justru akan mempengaruhi siklus bangun tidur Anda. Akibatnya, akan jauh lebih sulit untuk pergi tidur dan bangun pada waktu yang tepat keesokan harinya.


Sumber

Nih Dia Ciri Orang Bosan dengan Anda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tanpa kita sadari, ternyata kita dapat membuat orang menjadi bosan saat berbincang dengan kita. Nah, pada saat orang merasa bosan dengan perbincangan kita, jarang sekali orang dapat menyembunyikan perasaan bosannya.
Makanya kita perlu ketahui kapan lawan bicara mulai jenuh dengan yang kita bicarakan:

1. Memberikan respons yang sama berulang-ulang.
Ketika mendengarkan Anda berbicara, mereka hanya mengatakan, "O ya? Yang benar?" Atau, "Ih, lucu ya?" Kemungkinan besar, mereka tidak menyimak betul perkataan Anda, dan hanya merespons ala kadarnya.

2. Melontarkan pertanyaan basa-basi.
Misalnya, "Mau kemana?" atau "Darimana?" Orang yang memang berminat mengetahui penjelasan dari Anda, biasanya akan melontarkan pertanyaan yang lebih rinci. Jawaban yang detail dari Anda juga akan membuat mereka antusias untuk bertanya lebih lanjut.

3. Sering menginterupsi pembicaraan.
Berbeda antara menginterupsi untuk mendapatkan jawaban yang lebih detail, atau menginterupsi untuk melontarkan topik lain yang tak ada kaitannya dengan celotehan Anda.
Walaupun terdengar kurang sopan, namun interupsi yang sewajarnya (untuk menanggapi pembicaraan Anda) dapat menunjukkan bahwa lawan bicara tertarik dengan apa yang Anda katakan.

4. Meminta klarifikasi.
Orang yang tertarik dengan topik yang Anda bicarakan mungkin akan melontarkan pertanyaan seperti, "Itu maksudnya apa?", "Kapan tepatnya peristiwa itu terjadi?", atau, "Sebentar, coba kamu ceritakan bagaimana awalnya". Pertanyaan semacam itu menandakan bahwa mereka ingin lebih mengetahui lebih jauh apa yang Anda ceritakan.

5. Mendominasi pembicaraan.
Ada dua kemungkinan yang terjadi ketika lawan bicara membiarkan Anda mendominasi pembicaraan. Pertama, kisah Anda begitu memukau sehingga ia menjadi terhanyut dalam kisah tersebut dan membiarkan hingga Anda selesai menceritakannya. Kemungkinan kedua, ia membiarkan Anda terus berbicara karena tak bergairah untuk menanggapinya. Seringkali kita bahkan tidak sadar kapan kita harus memberikan kesempatan bagi lawan bicara untuk turut mengungkapkan hal penting yang ingin disampaikan. Dominasi dalam pembicaraan ini seringkali membuat lawan bicara jenuh karena dia merasa diposisikan hanya sebagai pendengar. Kalau topik Anda menarik, tentu lawan bicara juga ingin berkomentar, berpendapat, atau menyampaikan hal-hal yang diketahuinya tentang topik tersebut.

6. Posisi tubuhnya tidak fokus menghadap Anda.
Koneksi yang telah terjalin baik biasanya terlihat dari lawan bicara yang posisi tubuhnya fokus menghadap ke arah Anda. Ketika duduk, ia akan mencondongkan tubuhnya ke arah Anda, dan bukannya menyandarkan tubuh ke belakang sambil menguap berulang kali. Ketika ia tidak tertarik atau tidak menyimak pembicaraan Anda, ia juga cenderung akan menunduk, asyik mengecek ponsel, atau malah mengamati orang yang lalu-lalang di sekitar Anda.

Bos Egois dan Agresif Rawan Korupsi

Liputan6.com, London: Seseorang yang berkepribadian egois mungkin tak akan populer dalam sebuah kontes. Sifat egois akan menjadi bagus di tempat kerja karena memungkinkan Anda menjadi seorang pemimpin. Namun sifat ini juga membuat seseorang pemimpin rawan melakukan korupsi.
Sebuah penelitian menemukan bahwa mereka yang bekerja tanpa pamrih, dengan jenis kepribadian yang paling disukai, dipandang sebagai calon yang kurang menarik untuk menjadi pemimpin dan diabaikan untuk promosi. Kecenderungan mementingkan orang lain dianggap sebagai tanda kelemahan.
Penelitian, dari Kellogg School of Management, Stanford Graduate School of Business and Carnegie Mellon University, itu bertujuan untuk menemukan jenis kepribadian yang berkaitan dengan kepemimpinan, Selasa (11/10).
Dalam serangkaian tiga percobaan, peserta ditempatkan dalam kelompok. Para peneliti kemudian menganalisis perilaku mereka
Hasil menunjukkan bahwa mereka dengan kepribadian ramah memang paling populer di kelompok, tapi mereka juga dianggap lemah atau mudah ditipu. Mereka yang memiliki perilaku yang lebih dominan dan agresif dipandang sebagai kepribadian alpha.
Asisten penulis penelitian, Robert Livingston, dari Kellogg School, mengatakan kepada Today.com: "Menjadi egois membuat Anda tampak lebih dominan dan menjadi dominan membuat Anda tampak lebih menarik sebagai seorang pemimpin, terutama ketika ada kompetisi.
"Pada tingkat bawah sadar, orang berkesimpulan kebaikan sama dengan kelemahan".
Dr Livingston percaya bahwa kecenderungan menghubungkan sifat ini dengan kepemimpinan dapat menjelaskan mengapa kita korupsi. "Orang yang lebih cenderung bermoral, baik dan bersosialisasi paling tidak mungkin dipilih untuk peran-peran kepemimpinan," katanya.
"Itu meningkatkan kemungkinan korupsi dan penyimpangan karena kita punya orang yang salah dalam posisi kepemimpinan."
Rob Kaplan, mantan pejabat di Goldman Sachs dan sekarang seorang profesor di Harvard Business School, tidak setuju dengan konsep tentang kepribadian untuk menjadi seorang pemimpin. "Saya tidak percaya bahwa kualitas itu yang membuat orang untuk bekerja sebagai seorang pemimpin," jelasnya.
Dia menjelaskan, nilai-nilai yang kuat serta cita-cita yang cenderung membuat mereka berpotensi menjadi pemimpin. "Saya tidak mengatakan Anda harus menjadi pria atau wanita yang baik untuk menjadi CEO, tapi saya pikir Anda harus memiliki integritas, nilai, dan bekerja bersama, memajukan orang," katanya.(Dailymail/MEL)

Bahas SMS Sedot Pulsa, Ini Keputusannya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rapat antara Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) dengan seluruh perusahaan content provider, operator, kepolisian, konsumen, dan pihak berkepentingan lainnya yang membicarakan SMS penipuan dan layanan SMS yang disinyalir menyedot pulsa layanan telekomunikasi konsumen melahirkan lima kesimpulan.

Pertemuan selama kurang lebih dua jam di Kemenkominfo, Selasa (11/10/2011) berlangsung tertutup bagi wartawan. Tetapi seusai rapat kesimpulannya disampaikan kepada masyarakat.

Berikut kesimpulan yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut :

Pertama, BRT akan menyamaikan data yang diduga telah merugikan konsumen berdasarkan masukan publik terkait penyedotan pulsa melalui SMS penipuan dan layanan pesan premium kepada Polri (Bareskrim dan Polda) untuk ditindak secara hukum.

Kedua, berdasarkan masukan publik, BRTI akan melakukan pengawasan secara ketat untuk mendalami hubungan bisnis antara Content Provider dan operator telekomunikasi dalam memberikan layanan jasa pesanan premium.

Ketiga, BRTI bersama operator komunikasi akan merancang sistem aplikasi yang memungkinkan jika konsumen tidak menginginkan layanan jasa pesan premium.

Keempat, jika ada content provider yang ditemukendali melakukan pelanggaran, BRTI akan mengintruksikan operator telekomunikasi untuk menghentikan layanan jasa pesan premium dan mengawasi pemberian ganti rugi sesuai ketentuan yang berlaku yang hasilnya akan dipublikasikan kepada publik.

Kelima, BRTI dan operator telekomunikasi secara bersama-sama akan melakukan iklan layanan masyarakat secara masif mengenai nomor pengaduan yang daat dihubungi konsumen dan cara penanganan pengaduan.

Kesimpulan yang diambil tersebut akan dilaksanakan dalam waktu selambat-lambatnya tiga bulan.

Kulit Gatal dan Mata Kedutan Itu Tanda Stres

TRIBUNNEWS.COM - Tekanan hidup dan beban pekerjaan sering menyebabkan stres. Dampaknya bisa buruk bagi sistem pencernaan seperti iritasi organ pencernaan bahkan penyakit kardiovaskular dan stroke. Sayangnya, kita sering tidak menyadari bahwa sebenarnya ada gejala dan tanda kita terkena stres.

* Rahang nyeri
Bukan hanya karena sakit gigi, stres secara emosional dapat membuat otot-otot rahang sakit. Gejala ini biasanya terjadi ketika bangun atau tidur. Secara umum, perhatikan apa yang pernah Anda alami, sehingga ketika gejala itu kembali Anda sudah tahu apa yang harus dilakukan. Fokuskan pada merelaksasikan rahan ketika Anda merasa panik.

* Kulit gatal
Stres membuat perubahan pada sel-sel kekebalan yang ditemukan di kulit dan membuatnya lebih aktif. Stres bisa mengakibatkan beberapa kondisi seperti psoriasis, rosacea, dan atau lebih buruk lagi, eksim. Jika kulit terasa gatal akhir-akhir ini, perhatikan tingkat stres dalam hidup Anda, dan segera mengambil langkah untuk meminimalkan. Anda juga bisa mengunjungi seorang dokter spesialis kulit untuk membantu memecahkan masalah ini.

* Mata kedutan
Meskipun penyebab pasti dari mata kedutan tidak diketahui, bisa jadi ini tanda bahwa Anda perlu beristirahat dan santai. Kadang-kadang kedutan akan hilang setelah tidur nyenyak di malam hari, namun juga bisa terjadi hingga tiga minggu. Kelelahan dan berlebihan konsumsi kafein bisa menjadi penyumbang utama mata kedutan. Mengurangi hal yang bisa membuat stres adalah cara utama menghentikan kedutan ini.

* Nyeri pada gusi
Stres meningkatkan kadar hormon kortisol, yang pada akhirnya menciptakan sensasi terbakar di sebluruh tubuh termasuk gusi. Hal ini juga bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, yang memicu pertumbuhan bakteri di mulut dan memicu iritasi serta peradangan pada gusi. Selain menggosok gigi dan berkumur dengan cairan pembersih, tingkatkan sistem kekebalan tubuh dengan makan makanan bergizi seimbang, cukup tidur dan konsumsi multivitamin.

* Mual
Stres juga bisa memicu ketidaknyamanan di perut. Tingkat stres yang tinggi menunjukkan peningkatan gejala seperti sakit perut, yang sebagian disebabkan hormon yang dilepaskan akibat dari stres atau kecemasan.
Tubuh menghasilkan reaksi pertahanan dari stres, yang bisa memicu jantung berdebar dan adrenalin meningkat. Olahraga adalah cara yang bagus untuk memerangi stres, termasuk mual. Makanan juga berperan penting. Jadi kurangi konsumsi kopi dan jauhi makanan yang memakai banyak bumbu.