TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Dalam gelaran Konferensi Anak (KAI) 2012 dengan tema "Keselamatanku di Jalan, Keselamatanku di Sekolah" dipaparkan bahwa anak-anak masih menjadi korban kecelakaan di jalan, Senin (29/10/2012), di Santika Premiere Hotel, Jakarta.
Dalam gelaran Konferensi Anak (KAI) 2012 dengan tema "Keselamatanku di Jalan, Keselamatanku di Sekolah" dipaparkan bahwa anak-anak masih menjadi korban kecelakaan di jalan, Senin (29/10/2012), di Santika Premiere Hotel, Jakarta.
Menurut data dari Kepolisian tahun 2010, sebanyak
48.936 orang (0 - 19 tahun) mengalami kecelakaan di jalan. Penyebab
kecelakaan dikarenakan kondisi infrastruktur, kondisi kendaraan, dan
perilaku pengemudi.
Korlantas Irjend Pol Pudji Hartanto
menjelaskan bahwa saat ini dalam satu hari, korban kecelakaan lalu
lintas di Indonesia mencapai 70 - 80 orang meninggal. Jika dihitung per
jam, sekitar 2 - 3 orang meninggal.
Sedangkan data pada 2011 ada
31.185 korban meninggal dunia akibat kecelakaan. Korban berusia 5 - 29
tahun menduduki peringkat pertama dan usia 5 - 14 tahun menduduki
peringkat kedua.
"Ketika bayi dan balita, mereka berisiko terkena
penyakit menular. Bertambah usia 15 -19 tahun kecelakaan menjadi
pembunuh utama," ujar Yogadhita Gde perwakilan dari World Health
Organization (WHO).
Yogadhita mengamati anak-anak masih dibiarkan
orangtuanya mengemudi motor di jalan, tanpa menghiraukan risiko, yang
terkait keterampilan maupun tanpa dilengkapi Surat Ijin Mengemudi (SIM).
Hal ini terjadi baik di desa maupun kota besar.
Melalui KAI,
anak-anak perlu dididik sejak dini tentang keselamatan lalu lintas. Hal
ini berguna untuk dirinya sendiri dan si anak dapat menegur teman,
saudara, atau orangtua yang melanggar lalu lintas.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar