Selasa, 03 Juni 2014

Turis muslim lebih pilih wisata ke Malaysia dibanding Indonesia

MERDEKA.COM. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengusulkan pembebasan visa untuk lawatan antar negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Harapannya, pariwisata syariah bisa melonjak.
Usulan itu disampaikan dalam pertemuan Forum on Islamic Tourism, yang digelar di Jakarta, hari ini, Senin (2/6). "Saya sudah usulkan ke OKI untuk memudahkan visa di antara negara-negara muslim atau bahkan kalau bisa digratiskan," kata Mari.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat, umat Islam di seluruh dunia menghabiskan USD 137 miliar untuk wisata di luar perjalanan haji dan umrah. Potensi pariwisata syariah pun besar, karena jumlah penduduk muslim setara 24 persen populasi dunia.

Akan tetapi, mayoritas turis, terutama dari Timur Tengah, justru lebih senang menyambangi Malaysia. Sekitar 30 persen wisatawan dari kawasan Teluk lebih suka datang ke negeri Jiran. "Ke Indonesia hanya 10-15 persen," ungkap Mari.

Itu sebabnya, Mari mengusulkan ada pembebasan visa antar anggota negara OKI. Dia yakin, bila kebijakan itu diterima negara-negara mayoritas muslim, maka lawatan turis ke Tanah Air bisa meningkat dua kali lipat.

"Kenapa minta bebas visa, karena kuncinya itu memudahkan perpindahan orang," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar