TUGAS : BAHASA INDONESIA
MATERI : PENALARAN INDUKTIF(UMUM &
KHUSUS)
NAMA KELOMPOK :
1.
DHAMAR
ARIF RAHMAN (11110919)
2.
FAJAR
SIDIK (12110573)
3.
YASER
ARAFAT AR (18110603)
PENALARAN
INDUKTIF
Penalaran
induktif adalah cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan
atas gejala-gejala yang bersifat khusus. Misalnya pada pengamatan atas logam
besi, alumunium, tembaga dan sebagainya.Jika dipanasi ternyata menunjukkan bertambah
panjang. Dari sini dapatdisimpulkan secara umum bahwa logam jika dipanaskan akan
bertambah panjang. Biasanyapenalaran induktif ini disusun berdasarkan
pengetahuan yang dianut oleh penganut empirisme.contoh penalaran induktif
adalah :kerbau punya mata. anjingpunya mata. kucing punya mata:.setiap hewan
punya matapenalaran induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggitingkat
ketelitian premis yang diangkat. untuk itu penalaran induktif erat dengan
pengumpulan data dan statistik.
Penalaran
merupakan proses berfikir yang sistematik untuk memperoleh kesimpulan berupa pengetahuan.
Kegiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau tidak ilmiah.Dari prosesnya, penalaran
dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif.
istilah penalaran mengandung tiga
pengertian, diantaranya :
1. cara
(hal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara berfikir logis.
2. Hal
mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan
atau pengalaman.
3. Proses
mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau
prinsip.
Contohnya dalam menggunakan preposisi
spesifik seperti:
·
Es ini dingin. (atau:
Semua es yang pernah kusentuh dingin.)
·
Bola biliar bergerak
ketika didorong tongkat. (atau: Dari seratus bola biliar yang didorong tongkat,
semuanya bergerak.)
Untuk membedakan preposisi umum seperti:
·
Semua bola biliar
bergerak ketika didorong tongkat.
·
Semua burung gagak yang
kulihat berwarna hitam.
·
Aku selalu menggantung
gambar dengan paku.
·
Banyak denda mengebut
diberikan pada remaja.
Penalaran
induktif dimulai dengan pengamatan khusus yang diyakini sebagai model yang menunjukkan
suatu kebenaran atau prinsip yang dianggap dapat berlaku secara umum.Perbedaan
dari penalaran deduktif dan induktif adalah, penalaran deduktif memberlakukan
prinsip-prinsip umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang spesifik,
sementara penalaran induktif menguji informasi yang spesifik, yang mungkin
berupa banyak potongan informasi yang spesifik,untuk menarik suatu kesimpulan
umum.
Contoh penalaran induktif:
Suatu
lembaga kanker di Amerika melakukan studi tentang hubungan antara kebiasaan
merokok dengan kematian. Antara tanggal 1 Januari dan 31 Mei 1952 terdaftar
187.783 laki-laki yang berumur antara 50 sampai 69 tahun. Kepada mereka
dikemukakan pertanyaa-pertanyaan tentang kebiasaan merokok mereka pada masa
lalu dan masa sekarang.Selanjutnyakeadaan mereka diikuti terus menerus selama
44 bulan. Berdasarkan surat kematian dan keterangan medis tentang penyebab kematiaannya,
diperoleh data bahwa diantara 11.870 kematian yang dilaporkan 2.249 disebabkan
kanker. Dari seluruh jumlah kematian yang terjadi (baik pada yang merokok
maupun tidak) ternyata angka kematian di kalangan penghisap rokok tetap jauh
tinggi dari pada yang tidak pernah merokok, sedangkan jumlah kematian penghisap
pipa dan cerutu tidak banyak berbeda dengan jumlah kematian yang tidak pernah
merokok.Selanjutnya, dari data yang terkumpul itu terlihat adanya korelasi
positif antara angka kematian dan jumlah rokok yang dihisap setiap hari .
Dari
bukti-bukti yang terkumpul dapatlah dikemukakan bahwa asap tembakau
memberikanpengaruh yang buruk dan memperpendek umur manusia. Cara yang paling
sederhana untukmenghindari kemungkinan itu ialah dengan tidak merokok sama
sekali.(disaring dari tulisan Roger W. Holmes dalam Mc Crimmon)Paparan di atas
menggambarkan proses penalaran induktif. Proses itu dilakukan langkah demi
langkah sampai pada kesimpulan.
Jenis – jenis penalaran induktif yaitu :
1. Generalisasi
adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala dengan
sifat-sifat tertentu mengenai semua atau sebagaian dari gejala serupa. Dari
sejumlah fakta atau gejala khusus yang diamati ditarik kesimpulan umum tentang
sebagian atau seluruh gejala yang diamati itu. Proses penarikan kesimpulan yang
dilakukan dengan cara itu disebut dengan generalisasi. Jadi, generalisasi
adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian gejala yang
diamati. Karena itu suatu generalisasi mencakup ciri-ciri esensial atau yang
menonjol, bukan rincian. Di dalam pengembangan karangan, generalisasi perlu
ditunjang atau dibuktikan dengan fakta-fakta, contoh-contoh, data statistik,
dan sebagainya yang merupakan spesifikasi atau ciri khusus sebagai penjelasan
lebih lanjut.
Contoh
:
Hasil
UTS mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas 3EA06 telah keluar.Ternyata
dari 40 mahasiswa hanya 10 orang yang mendapat nilai 90.Setengahnya mendapat
nilai antara 80 – 65 dan tidak ada seorang pun yang mendapat nilai di bawah
65.Itu berarti dapat disimpulkan bahwa mahasiswa kelas 3EA06 cukup pintar dalam
mengerjakan soal Bahasa Indonesia.
Macam – macam generalisasi :
a) Generalisasi
sempurna yaitu generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi
dasarpenyimpulan penyelidikan. Contoh : sensus penduduk
b) Generalisasi
tidak sempurna yaitu generalisasi dimana kesimpulan diambil dari
sebagianfenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang
belum diselidiki. Generalisasi ini dapat menghasilkan kebenaran bila melalui
pengujian yang benar.
1. Analogi
yaitu cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang memilki sifat
yangsama.
Contoh
:
Danih
adalah seorang altlet lari kebanggaan Indonesia.Setiap hari dia selalu berlatih
keras untukmeningkatkan kemampuan berlarinya.Demikian juga dengan Sandy, dia
merupakan seorang polisi yang memerlukan fisik yang kuat untuk menjalankan
tugasnya sebagai aparat penegak hukum.Keduanya membutuhkan mental dan fisik
yang kuat untuk bertanding atau mambantu masyarakat melawan kejahatan. Oleh
karena itu, untuk menjadi atlet dan polisi harus memilki mental dan fisik yang
kuat dengan cara selalu berlatih.
2. Hubungan
kausal yaitu penalaran yang diperoleh dari gejala – gejala yang saling
berhubungan.
·
Jika dipanaskan,
tembaga memuai.
Macam – macam hubungan kausal :
Sejumlah pengusaha angkutan di Bantul
terpaksa gulung tikar karena pendapatan yang mereka peroleh tidak bisa menutup
biaya operasional.Minimnya pendapatan karena sebagian besar penumpang membayar
ongkos dibawah ketentuan tarif yang sudah ditetapkan, akibat ketidakmampuan
ekonomi.(Sumber : Kompas, 10 Mei 2008).
Andi mendapat nilai yang memuaskan pada
ujian semester kenaikan kelas.Dia mendapat rangking pertama di kelasnya.Hasil
yang diperoleh Andi ini dia dapatkan karena belajar yang sangat tekun setiap
harinya.Kemarin Lusi mengalami kecelakaan akibat menabrak pembatas jalan.Akibat
dari kecelakaan tersebut dia mengalami patah kaki dan harus dirawat di rumah
sakit.
Sumber :
Akhaadiah, Subarti, dkk. Pembinaan
Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1990.
http://pratiwi-19.blogspot.com/2012/03/penalaran-induktif_683.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/definisi-penalaran-induktif-dan-contohnya/
http://robiantocokro.wordpress.com/2011/12/13/penalaran-induktif/
http://bachtiarseptiadi.blogspot.com/2012/12/penalaran-induktif.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar